Paving block atau biasa dikenal konblok merupakan material bahan baku bangunan pelapis permukaan tanah.
Bahan pembuatan paving block pun terdiri dari beberapa komposisi. Seperti contohnya pasir, semen, abu batu serta bahan agregat halus lainnya.
Fungsi paving block sangat penting sebagai pelapis sekaligus memperkeras permukaan tanah dalam pondasi pembangunan. Konstruksi seperti ini tentu sangat wajar di Indonesia yang memiliki musim penghujan dalam suatu periode tertentu.
Sebab, curah hujan tinggi tentunya akan memicu becek dan rembes, khususnya di beberapa kota besar. sehingga banyak berpengaruh pada permukaan kontur tanah yang potensi buruk bagi bangunan. Maka untuk mencegah tanah becek maupun rembes perlu pemasangan paving block.
Dengan daya tahannya yang kuat terhadap berbagai cuaca, paving block relatif memiliki kekuatan daya tahan muat beban yang relatif ringan hingga sedang.
Selama tidak ada alat-alat maupun kendaraan yang memiliki beban berat lewat, paving block masih mampu menahan beban tersebut, sekalipun ada kerusakan.
Disisi lain, untuk teknik pemasangan paving block pun cukup mudah dengan harga yang relatif ekonomis sehingga saat melakukan pergantian pun tidak akan memakan biaya yang besar.
Namun Anda tidak perlu khawatir, walaupun paving block ini digunakan untuk melapisi permukaan tanah, jalan air untuk masuk ke dalam tanah relatif masih bisa terjadi.
Sebab, dalam paving block sendiri rancangannya dibuat dengan bagian di tepi-tepiannya khusus untuk aliran air agar meresap melewatinya dan masuk ke dalam tanah.
Hal ini jelas sangat bermanfaat dalam hal tersedianya persediaan air dalam tanah. Oleh karena itu tak heran jika penggunaan paving block banyak direkomendasikan, baik di tingkat nasional maupun internasional karena pemasangannya yang terbilang ramah lingkungan dan mendukung program Go Green.
Komposisi Bahan Paving Block
Paving block sendiri menjadi salah satu bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen dan pasir, air serta agregat halus.
Perbandingan campuran paving block dalam komposisi semen-pasir menggunakan perbandingan 1:3 atau 1:4, maupun 1:5. Sedangkan untuk bahan substitusinya bisa menggunakan abu terbang dengan komposisi 30%, 40%, dan 50% dari berat semen.
Umumnya pembuatannya bisa menggunakan metode manual tenaga manusia atau bisa juga menggunakan alat tradisional maupun metode modern berupa proses pembuatan paving block dengan mesin.
Tentu saja, perbandingan komposisi dalam proses membuat konblok tersebut bertujuan supaya paving block tersebut tahan terhadap berbagai cuaca.
Seperti penjelasan pada paragraf sebelumnya, pekerjaan pembangunan yang berhubungan dengan paving block merupakan proyek ramah lingkungan. Sebab, sifat paving block yang mudah untuk menyerap air hujan.
Jadi, tak ayal bila paving block memang menjadi salah satu material konstruksi multiguna untuk berbagai macam keperluan, bahkan bisa juga untuk memperindah suatu bangunan. Sebut saja seperti trotoar, halaman rumah, taman bermain dan jalan komplek perumahan maupun industri.
Secara detail, adapun beberapa bahan material yang digunakan pada paving block (campuran conblock) :
- Semen
Semen menjadi komposisi utama dalam proses pembuatannya agar paving block kuat. Karena, fungsinya mengikat agregat kasar setelah tercampur dengan air. Terkait soal semen sendiri, ada 5 jenis semen berdasarkan kegunaannya, yaitu :
- Semen I : Biasanya untuk penggunaan umum yang tidak perlu syarat khusus.
- Semen II : Jenis ini dalam penggunaannya perlu syarat tahan terhadap panas hidrasi sedang dan sulfat.
- Semen III : Jenis yang harus memenuhi syarat kekuatan awal yang tinggi setelah terjadi pengikatan.
- Semen IV : Dalam hal penggunaan harus memiliki panas hidrasi yang rendah
- Semen V : Semen jenis ini hampir sama dengan semen jenis II yang dalam penggunaanya harus tahan terhadap sulfat.
2. Agregat Halus
Agregat halus merupakan bahan material yang terbuat dari penghancuran batuan alam. Agregat halus untuk harus memiliki syarat berikut ini sebelum digunakan sebagai campuran dalam membuat paving block,
- Agregat sebaiknya dipilih sesuai dengan persyaratan atau memenuhi persyaratan.
- Tidak pecah atau mudah hancur oleh panas matahari maupun hujan.
- Tidak mengandung lumpur lebih dari 5%.
- Tidak banyak mengandung zat organik.
- Halus butir harus sesuai standar gradasi yang ditetapkan dan berkisar antara 1,5 sampai 3,8.
- Agregat halus tidak harus reaktif dengan alkali jika beton memiliki tingkat keawetan tinggi.
3. Air
Selain semen, air juga bahan yang penting bagi campuran paving block. Air pada proses pembuatan adukan berfungsi mempermudah pengerjaan atau meningkatkan kerja beton. Jadi jika jumlah air yang digunakan pada adukan berjumlah banyak maka adukan akan menjadi encer sehingga mempermudah dalam pengerjaannya. Di sisi lain, air juga dibutuhkan untuk proses hidrasi semen pada beton.
4. Abu Gosok
Abu gosok ialah limbah hasil pembakaran tumbuhan, umumnya berasal dari padi. Bahan ini banyak digunakan untuk mencuci alat, pupuk tanaman dan juga salah satu bahan campuran pembuatan paving block. Banyak kandungan yang dimiliki oleh abu gosok. Berikut adalah tabel kandungan yang dimiliki oleh abu gosok.
Unsur | Kandungan Unsur |
Na2O | 0,40 – 0,50 % |
SiO2 | 73,8 – 88,5 % |
K2O | 1,03 – 1,50 % |
CAO | 0,49 – 0,71 % |
P2O5 | 0,32 – 0,46 % |
MgO | 0,12 – 0,30 % |
Perlu diketahui bahwa serat tebu mengandung unsur selulosa, besi juga senyawa kimia yang berfungsi sebagai pengikat bahan bangunan yang bermanfaat pada peningkatan kualitas paving block.
Begitu pula dengan abu gosok yang memiliki kandungan SiO2. Maka dari itu para peneliti akan mencoba mencampurkan abu gosok pada proses pembuatan paving block untuk memperoleh paving block yang ramah lingkungan.
Uji Tekanan/Daya Kekuatan Paving Block
Proses ini bertujuan untuk mengetahui berapa besaran kuat tekan pada beton. Langkah pengujian ini dilakukan ketika paving block berumur 14 dan 28 hari.terlebih dulu paving block direndam dalam bak air.
Kemudian angkat dan keringkan, setelah paving block kering letakkan ke mesin penguji. Setelah selesai, maka akan didapat hasil pengujian. Hasil itu lalu dicatat kemudian dibuatlah sebuah tabel.
Setelah dibuat ke dalam tabel. Hasil pengujian dibandingkan sehingga memperoleh nilai rata-rata antara variasi paving block. Juga diperoleh berapa pengaruh besaran abu gosok terhadap hasil uji kuat tekan paving block ini.
Di bawah ini kami sajikan tabel hasil pengujian kuat tekan paving block.
- Tabel Pengujian 14 Hari
Komposisi abu gosok | Umur | Kuat Tekan |
0% | 14 hari | 8,5 |
5% | 14 hari | 9 |
10% | 14 hari | 8,95 |
15% | 14 hari | 8,9 |
2. Tabel Pengujian 28 Hari
Komposisi Abu Gosok | Umur | Daya Tekan |
0% | 28 hari | 12,35 |
5% | 28 hari | 11,95 |
10% | 28 hari | 13 |
15% | 28 hari | 11,26 |
Setelah anda melihat beberapa informasi soal bahan pembuatan paving block di atas, tentunya Anda bisa memilih paving block sebagai komponen material bangunan yang ramah lingkungan untuk menambah keindahan bangunan Anda.
Selain jual paving block, kami pun juga menyediakan jasa pasang paving block Hotmix Indo untuk wilayah Jabodetabek dengan harga yang kompetitif. Butuh info lanjut soal jasa paving Jakarta maupun kota lainnya? Hubungi kami.